Kalamullah

Kalamullah

Friday, June 18, 2010

Mencari RidhoNya


Bismillahil Ghafurrurahim
SubhanaAllah.
Tiada kata seindah bicara, tiada bicara seindah firman dariNya.

"Pergilah kamu mendapatkan apa(azab) yang dahulu kamu dustakan."

Al-Mursalat, 77:29

Nauzubillahimindhalik. Andai ini ucapan yang dilemparkan ke muka kita pada hari itu, maka nyatalah, penyesalan akan menghantui jiwa. Tapi, apalah guna penyesalan, tanpa tindakan dan kekuatan. Firman Allah lagi,

Dan (alangkah ngerinya), jika kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya dihadapan tuhannya(sambil berkata), "Ya tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, nescaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin."

As-Sajdah, 32:12

Ngerinya suasana pada waktu itu!
Bayangkan, dalam keadaan angkuh, manusia diatas muka bumi menolak kekuasaan tuhan. Ditentangnya sunnatullah tuhan, digantinya dengan sistem haloba dan nafsu, disulamnya dengan ego dan sombong. Tapi, bila dibukakan hijabnya untuk melihat azab api neraka, maka tunduk mereka tersembam memohon agar dikembalikan semula ke dunia.

Suara-suara seperti ini akan hanya lahir dari golongan-golongan yang tidak taat dan patuh pada perintahNya. Bagaimana dengan kita?

Bila terpacul soalan begini, akulah antara orang yang paling kecewa dengan diri sendiri. Tidak punya kudrat untuk melawan syaitan menentang masalah hati. Mudah sekali aku membenci, sedangkan aku dicipta untuk menyayangi. Mudah sekali aku kecewa, sedangkan ujian itu memang dicipta untuk menapis kelemahan. Mudah sekali mengeluh, mencari salah situ dan sini, sedangkan hidup dan mati ini sudah ada penilainya, yakni Rabbul Alamin. Apatah lagi, aku sedar, tugas yang ada masih terlalu banyak yang tidak dipenuhi. masih terlalu banyak yang tidak aku selesaikan. Apakah kegagalanku melaksanakan perintahNya akan menjatuhkan aku kelembah kehinaan dan kenistaan? Apakah nanti aku akan dilemparkan dengan kata-kata diatas, kerana kelalaianku dalam bekerja? Apakah kehancuran yang ada ini semua salahku?

Sedih pembuluh hati, bila ummat ternyata sangat tenat menanti. Bila matlamat hidup belum difahami, maka wujudlah aliran-aliran fikiran yang merisaukan. Yang haram dihiaskan menjadi halal, yang wajib diringankan menjadi sunat, yang cantik dipijaknya menjadi buruk.
Nyatalah, kita sudah lama berada dalam ghazwah ini. Ghuzwatul Fikr!
Peperangan pemikiran yang merosakkan kualiti ummat.

Ya Allah, Kau kuatkanlah hati ini untuk terus mencari RidhoMu. Aku takut, aku tak mampu terus berada di bawah payung cintaMu!

No comments:

Post a Comment