Kalamullah

Kalamullah

Thursday, May 6, 2010

Si Miskin



Bismillahirahmanirrahim

Firman Allah dalam surah Al-Fatir, ayat 15.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِىُّ ٱلۡحَمِيدُ

"Wahai manusia, kamu(jamak) miskin(jamak) kepada Allah. Dan Allah, Dialah Maha Kaya, Maha Terpuji.
(35:15)


Nak taknak, kita kena empunya satu kesedaran, yang kita ini miskin. Miskin yang tak punya harta, jauh sekali kaya-raya. Bukan setakat tak punya walau seurat benang, malah tubuh yang dihuni ini juga bukan milik kita.

Benar, mungkin ramai yang mengeluh, sudah bosan mendengar bait-bait sebegini. Perkataan-perkataan yang mengajak kita untuk melihat kembali diri. Maklumlah, jiwa senantiasa mengaku kenal seluruh anggota. Perasaan ego yang menggunung, yang senantiasa mengaum mengaku tahu semua perkara. Tapi percayalah, disebalik kalimat ini, ternyata terselindung satu maksud yang sangat dalam, yang sangat tajam.

Maksud yang sebenarnya jika diamati, akan mene
Inilah sikap kehambaan. Jiwa yang akan tenang tatkala ribut melanda, bila ia faham status 'fuqara'. Ketahuilah, kita ini tidak punya apa-apa. Tidak walau apa sekali pun. Langsung.
Maka apakah yang kita rungutkan?
Maka apakah yang kita kesali?

Sudahkah kita 'tanggalkan' dunia dan seisinya dari jiwa yang meronta tak tertahan derita?

Sudahkah kita 'cantaskan' cinta selain dari Allah dan RasulNya?

Sudahkah kita?

Atau lebih tepat, PERNAHKAH kita?

Sikap Tajarrud. Suci dari sifat-sifat dan keinginan selainnya.
Inilah mesej dalam kalimat ini.
Seorang yang miskin seharusnya sangat menghargai.
Apatah lagi jika pemberian yang diterima adalah sebaik-baik hadiah.
Pernahkah kita berjumpa dengan orang miskin yang bila diberi makanan yang paling baik, dimintanya pula makanan-makanan lain?
Kalau ya, apakah kita suka akan tabiatnya itu?

Allah berfirman lagi dalam surah Al-Baqarah ayat 57-61. Menerangkan kaum Nabi Musa yang tidak bersyukur dengan hadiah pemberian Allah. Mereka mendapat sebaik-baik makanan, tetapi mereka meminta makanan2 lain. Nyatalah mereka ini orang-orang yang tidak bersyukur, dan mereka juga telah hilang daya menilai sesuatu perkara. Apa balasan yang Allah berikan kepada mereka? Ha, lihat ayat ini.

وَضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ وَٱلۡمَسۡڪَنَةُ وَبَآءُو بِغَضَبٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ‌ۗ ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ يَكۡفُرُونَ
.....Dan mereka ditimpakan ditimpakan dengan kehinaan dan kepapaan dan sudah sepatutnya mereka mendapat kemurkaan Allah SWT. Yang demikian itu adalah sebab mereka kufur....

SubhanaAllah. Maha dahsyat pembalasan dariNya.
Disebabkan mereka ini meminta perkara lain setelah diberikan sebaik-baik kurniaan.
Adakah kita yang miskin ini masih punya cita-cita untuk meminta pelbagai kurnia?
Siapakah kita sebenarnya?
Dasar tak sedar diri hamba miskin hina!

Kenalkah kita dengan siapa yang berstatus Ghaniyyun Hamid itu?
Dialah Tuhan Langit dan Bumi.
Yang menciptakan manusia dari setitis air!
Yang menciptakan siang dan malam!
Yang tidak ada satupun, biar sekecil lalat, senipis kepak nyamuk sekalipun
Adalah milikNya.

Kalau seorang miskin akan berasa terhutang budi pada si kaya yang memberinya makanan
Maka ketahuilah, perasaan hamba melebihi perasaan ini!!

Kalau seorang anak kecil berasa sayang pada ayahnya yang senantiasa bersama dengannya
Maka ketahuilah, perasaan hamba melebihi perasaan ini!!

Ya, sedarlah.
Wahai si miskin
Jangan kau berangan tak tentu hala
Allah sudah beri kau kurnia paling besar
Allah sudah beli hidup engkau dengan syurga
Yang hidup itu sebenarnya bukan pun milikmu.

Apakah kau tidak mengerti?

No comments:

Post a Comment