Kalamullah

Kalamullah

Saturday, July 13, 2013

Keladak



Umpama air yg tersekat
di dasarnya terhimpun mendapan
Setelah sekian lama permukaannya tampak jernih
Hinggakan tertarik hati yg memandang

Tapi tatkala dihumban batu-batu realiti
Air tadi terus berkeladak
Jernih berubah kotor
Mendapan kembali tersebar
Segalanya berlumpur
.
.
.
Umpama terik di padang pasir
Buminya terhimpun pepasir dan debuan
Jalannya tampak lenggang
jelas bahkan seolah bersih

Tiba-tiba
Datangnya kuda-kuda berlari
Maka terapunglah..!
Teserlahlah segala debuan mewarnai udara
kotoran yg bisa menyesakkan dada
.
.
.
Barangkali... Itulah hati ini..
kotorannya telah mendap
debuannya telah menetap
Dari permukaan, ia kelihatan bersinar
Hati itu kelihatan cergas dan ceria
Dengan manisnya kelazatan iman
Dengan asyiknya ligat dalam amal

Tapi...
Saat realiti menghempap
Saat ujian dan cabaran menderu
Segala kelodak hati timbul
Terapung semuanya
Menutup terus permukaan yg tadinya bersinar
Menyesakkan terus titik yg tadinya nadi
Sedih.. kecewa.. putus asa...

Maka terjadilah...
perasaan insaf, semangat, futur dan kecewa
berbolak-balik dan berubah dalam masa seminit
Bahkan mungkin semua itu bertukar-tukar kurang dari setengah menit
Menjadi manusia yg berputar-putar
Kalbu yg keliru
Apakah ini realiti hidup?
.
.
.
Tenanglah...
Berikanlah dirimu peluang untuk belajar..
Hati dan akalmu perlukan pendidikan
Mereka selama ini dipaksa berperang tanpa peluang memahami hidup
Berikanlah dirimu harapan dan kepercayaan
Maafkanlah kesilapan
Periksalah jiwa
Bersihkanlah sengketa
Tenanglah...
Usah terlalu berselirat
Tingkatkan kesabaran
Tambahkan tawakkal
Percayalah dan tenanglah..

Tiada gunanya bersikap ceroboh dan terburu
Hidupmu bukan utk menyentuh langit angkasa
Tapi untuk menikmati perasaan hamba di bawah naungan Tuhan
Tenanglah...
Sabarlah...
Dan percayalah..

Periksa hatimu... Ia sedang menangis dirobek nafsu dan cerobohmu
Ubatilah ia dengan iman.. Dengan taqwa.. Dengan tawakkal..

Wallahua'lam


No comments:

Post a Comment